Media yang digunakan dalam pendidikan adalah
segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada
penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat
sehingga terjadi proses belajar.
Media pendidikan menjadi salah perangkat pendidikan yang
posisinya sebagai atat bantu dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Salah satu
media pendidikan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah fotografi. Media
ini, diperuntukkan kepada siswa dengan tujuan yaitu, membantu para siswa dalam
proses belajar mengajar (untuk mempermudah peserta didik). Gambar Fotografi merupakan salah satu media pengajaran yang
amat dikenal dalam setiap kegiatan pengajaran. Hal itu disebabkan
kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan
untuk mengamatinya. Gambar fotografi bisa diperoleh dari berbagai sumber,
diantaranya sebagai berikut ; buku-buku, majalah, koran, dan lain
sebagainya. Pada dasarnya gambar fotografi itumembantu para
siswa dan dapat membangkitkan minat siswa pada pelajaran.
Fotografi digunakan para siswa secara individual maupun
secara kelompok. Selain itu, gambar fotografi dapat dipergunakan sebagai dasar
studi untuk membuat laporan, dan resferensi untuk penelitian. Fotografi sebagi media pembelajaran harus dipilih dan
dipergunakan sesuai dengan tujuan khusus mata pelajaran, artinya tidak bisa
gambar-gambar itu hanya dipertunjukkan secara tersendiri, melainkan harus ada
keterpaduan pada pelajaran tertentu. Namun, jika terlalu banyak mempergunakan gambar pada saat
yang sama akan merugikan proses belajar-mengajar, oleb sebab itu pilihlah
gambar-gambar fotografi inti yang dapat mengembangkan pemahaman bagi para
siswa.
Gambar fotografi ini supaya siswa dapat
belajar secara individual dalam latihan membaca, dipergunakan untuk tujuan
laporan yang bersifat khusus, dipergunakan dalam pameran di papan pengumuman
atau sebagai dasar bacaan dan sebagainya.
Setiap guru hendaknya mengetahui media pengajaran mana yang
dapat mencapai hasil paling baik dalam situasi pengajaran yang diharapkannya.
Untuk itu setiap guru harus mengenal secara tepat keuntungan serta kelemahan dari setiap
media pengajaran yang akan dipergunakan.
A. Fotografi Sebagai
Media Pembelajaran dan Prinsip-Prinsip Pemakaian Gambar Fotografi
1. Fotografi Sebagai
Media Pembelajaran
Gambar atau foto merupakan salah satu media
pembelajaran yang amat dikenal dalam setiap kegiatan pembelajaran. Hal ini
disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan , dan tidak
perlu diproyeksikan untuk mengamatinya. (Menurut Nana Sudjanadan Ahmad
Rifai, 1997:71).
Gambar atau foto merupakan bahasa yang umum, yang
dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana. Oleh karena itu, pepatah Cina
mangatakan bahwa “sebuah gambar berbicara lebih banyak dari pada seribu kata”. Foto
adalah gambar barang (orang, binatang dan sebaginya) yang dibuat dengan alat
pemotret/kamera. (Menurut Arief S.Sadiman,dkk, 2006 : 28).
Tidak semua benda, objek, atau peristiwa dapat dibawa ke
kelas, dan tidak selalu anak-anak dibawa ke objek atau peristiwa
tersebut. Gambar atau foto dapat mengatasi hal tersebut. Bangunan Ka’bah yang
megah atau Masjid Agung Demak dapat disajikan ke kelas lewat gambar atau foto.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasa lampau, kemarin atau bahkan semenit
yang lalu kadang-kadang tidak dapat kita lihat separti apa adanya.
Gambar atau foto amat bermanfaat dalam hal ini. Materi
pelajaran yang memerlukan visualisasi dalam bentuk ilustrasi yang dapat
diperoleh dari sumber yang ada. Gambar-gambar dai majalah, booklet, brosur,
selembaran, dan lain-lain mungkin dapat memenuhi kebutuhan kita. Jika pada saat
ini belum memiliki clipping gambar, sebaiknya kita mengumpulkan gambar dari
berbagai disiplin ilmu.
Dari berbagai sumber tersebut diatas, diharapkan tersedia
gambar sesuai dengan isi pelajaran. Dengan gabungan dari dua potongan
gambar atau lebih, kebutuhan akan gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
akan dapat terpenuhi. Gambar Fotografi merupakan salah satu media
pengajaran yang amat dikenal dalam setiap kegiatan pengajaran.
Hal itu disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan
perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya. Gambar
fotografi termasuk kepada gambar tetap atau still picture yang
terdiri dari dua kelompok, yaitu : Pertama flat opaque picture atau
gambar datar tidak tembus pandang, misalnya gambar fotografi, gambar dan
lukisan tercetak. Kedua adalah transparent picture atau gambar tembus
pandang, misalnya film slides, film strips dan transparencies.
Gambar Fotografi bisa dipergunakan baik untuk tujuan
pengajaran individual, kelompok kecil maupun untuk kelompok besar yang dibantu
dengan proyektor opek atauopaque projector. Sedangkan guna memperoleh
dampak tiga dimensi sepasang film ukuran 16 mm ditempatkan pada stereograpich
viewer.
2. Prinsip-Prinsip
Pemakaian Fotografi
Beberapa prinsip gambar fotografi sebagai media visual :
a. Pergunakanlah
gambar untuk tujuan-tujuan pelajaran yang spesifik, yaitu dengan cara memlilih
gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok
pelajaran.
b. Padukan gambar-gambar
kepada pelajaran, karena kefektifan pemakai gambar-gambar otografi didalam
proses beajar mengajar memerlukan keterpaduan.
c. Pergunakanlah
gambar-gambar itu sedikit saja, daripada mempergunakan banyak gambar tetapi
tidak efektif.
d. Kurangi penambahan
kata-kata pada gambar, oleh karena gambar-gambar itu justru sangat penting
dalam mengembangkan kata-kata atau cerita, atau dalam menyajikan gagasan baru.
e. Mendorong pernyataan
yang kreatif, melalui gambar-gambar para siswa akan didorong untuk
mengembangkan keterampilan berbahasa lisan atau tulisan, seni grafis, dan
bentuk kegiatan lainnya.
f. Mengevaluasi
kemajuan kelas, bisa juga dengan memanfaatkan gambar-gambar baik secara umum
maupun secara khusus.
B. Fotogarfi yang Baik Sebagai
Media Pendidikan Serta Keuntungan dan Kelemahannya.
1. Fotografi Yang Baik
Sebagai Media Pendidikan
Fotografi Yang Baik Sebagai Media Pendidikan diantaranya
sebagai berikut :
a. Autentik artinya
gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang
melihat yang sebenarnya.
b. Sederhana artinya
komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam
gambar.
c. Ukuran Relatif artinya
Foto guna memperbesar atau memperkecil objek/benda sebenarnya.
d. Apabila foto tersebut
tentang benda atau objek yang belum dikenal atau pernah dilihat anak maka
sulitlah membayangkan barapa besar benda atau obyek tersebut. Untuk
menggambarkan itu hendaknya dalam foto itu terdapat sesuatu
yang dikenal anak-anak sehingga dapat membantunya membayangkan gambar.
e. Foto sebaiknya
mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang baik tidaklah menunjukkan objek
dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu.
f. Gambar
yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Walaupun dari
segi mutu kurang, foto karya siswa sendiri sering kali lebih baik. Tidak
setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus.Sebagai media yang baik,
gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
2. Keuntungan dan
Kelemahan Fotografi
Media gambar atau foto memiliki sejumlah kelebihan
dan kelemahan. Menurut Arief S. Sadiman, dkk. (2006:29) dan Nana Sudjana dan
Ahmad Rifai (1997:72) diantara kelebihan media gambar/foto adalah :
a. Bisa
manyampaikan banyak pesan, seperti kata pepatah Cina “sebuah gambar
berbicara lebih banyak dari pada seribu kata”.
b. Sifatnya
kongkret dibanding dengan ungkapan verbal.
c. Gambar
dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
Ada keuntungan yang dapat diperoleh dari gambar fotografi
dalam hubungannya dengan pengajaran :
a. Mudah
dimanfaatkan didalam kegiatan belajar mengajar, karena praktis tanpa memerlukan
perlengkapan apa-apa.
b. Harganya
relatif lebih murah dari pada jenis-jenis media pengajaran lainnya dan caranya
mudah tanpa mengeluarkan biaya yang besar. Seperti contohnya : kalender bekas,
surat kabar, dan lain-lainnya.
c. Gambar
fotografi bisa digunakan untuk berbagai jenjang pendidikan dan berbagai
disiplin ilmu. Dari ilmu sosial sampai dengan ilmu eksata.
d. Gambar
fotografi dapat menerjemahkan konsep atau gagasan yang abstrak menjadi lebih
realistik.
Sekalipun demikian media pengajaran juga mempunya beberapa
kelemahan, diantaranya :
a. Gambar
sudah cukup memadai akan tetapi tidak cukup besar ukurannya apabila
dipergunakan untuk tujuan pengajaran kelompok besar, kecuali jika disajikan
melalui proyektor.
b. Gambar
fotografi adalah berdimensi dua, sehingga sukar untuk melukiskan bentuk
sebenarnya yang berdimensi tiga. Kecuali dengan pengambilan yang tidak hanya
dari satu sudut saja.
c. Gambar
fotografi bagaimanapun indahnnya tetap tidak memperlihatkan gerak seperti
halnya gambar hidup. Namun demikian, beberapa gambar fotografiyang disusun
secara berurutan dapat memberikan kesan gerak, dengan maksud guna meningkatkan
daya efektivitas proses belajar-mengajar.
Karakteristik Komunikasi Dari Fotografi dan Kriterianya
1. Karakteristik
Komunikasi Dari Fotografi
Setiap guru hendaknya mengetahui media pengajaran mana yang
dapat mencapai hasil paling baik dalam situasi pengajaran yang diharapkannya.
Untuk itu setiap guru harus mengenal secara tepat keuntungan serta kelemahan dari setiap
media pengajaran yang akan dipergunakan. Demikian pula halnya dengan gambar
fotografi ini memiliki beberapa karakteristik tertentu, antara lain :
a. Gambar fotografi
itu adalah dua dimensi.
Dari sudut pandang pembelajaran hal itu menjadi amat
penting, terutama bagi para siswa usia muda, atau untuk mata pelajaran yang
rumit. Semua jenis gambar datar itu ditinjau dari sudut mata pelajaran dimana
kedalaman perlu diperhatikan dan dipahami, maka gambar harus memiliki kualitas
tiga dimensi yang memadai untuk tujuannya pengajaran.
Untuk ahli fotografi mempunyai cara-cara tertentu dalam
menciptkan gambar-gambarnya dengan membuat garis-garis prespektif, mengurangi
jumlah latar belakang yang kontras sehingga memberikan dampak tiga dimensional.
b. Gambar datar adalah
medium yang “diam”.
Oleh sebab itu dalam hal ini seringkali dipergunakan istilah
gambar tetap atau gambar diam, untuk menyatakan bahwa gambar itu tidak
bergerak. Pemandangan, gunung-gunung, hutan atau pohon-pohonan, bangunan,
objek, binatang atau manusia, dalam posisi diam merupakan subjek natural yang
baik sekali untuk gambar datar.
c. Gambar datar
yang memberikan kesan gerak.
Misalnya gambar yang memperlihatkan adegan di jalan raya
sangat efektif. Orang-orng yang lalu-lalang, kendaraan yang lewat,
pohon-pohonan yang bergoyang ditiup angin. Semua itu tidak sukar bagi para
pengamat dalam menghayati gerak dari adegan yang diperlihatkan pada gambar
tersebut.
d. Gambar datar
menekankan gagasan pokok dan impresi.
Bahwa untuk menilai dan memilih gambar datar yang baik harus
menampilkan satu gagasan utama. Dengan satu pusat perhatian maka seluruh adegan
akan mendukung kepada pesan apa yang ingin disampaikan. Jadi, dengan adanya
impresi atau tekanan pada satu gagasan pokok nilai gambar menjadi sangat
berfaedah dalam pengajaran.
e. Gambar datar
memberi kesempatan untuk diamati rinciannya secara individual.
Misalnya hasil pemotretan jagat raya dengan benda-benda
langitnya, memerlukan pengamatan rincian gambar yang tekun.
f. Gambar
datar yang melayani berbagai mata pelajaran, segala macam objek dapat dipotret
dari yang kongkret sampai kepada gagasan yang abstrak.
2. Beberapa kriteria
dalam memilih gambar fotografi
Ada beberapa kriteria dalam memilih gambar-gambar yang
memenuhi persyaratan bagi tujuan pengajaran. Dalam hal ini guru hendak
menetapkan kegunaan-kegunaan gambar yang secara relative memadai, dan
memilihnya yang terbaik untuk tujuan khusus pengajaran. Dari sudut pandang ini
ada dua macam pertimbangan, pertama dari sudut pendidikan, dan kedua dari sudut
seni.
Dalam memilih gambar fotografi ada lima kriteria untuk
tujuan pengajaran, yaituharus memadai untuk tujuan pengajaran, kualitas
artistik, kejelasan dan ukuran yang cukup, validitas yang menarik. Pertama, gambar fotografi itu harus memadai, artinya pantas
untuk tujuan pengajaran yaitu harus menampilkan gagasan, bagian informasi atau
satu konsep yang mendukung tujuan serta mendukung kebutuhan pengajaran. Disamping itu hendaknya gambar fotografi hendaknya realistic
dan hidup, pewarnaan yang bagus, dan harus cukup besar sehingga rinciannya bisa
diamati untuk dipelajari. Untuk memilih gambar fotografi perlu memperhitungkan
kesesuaiannya dengan tingkat usia siswa. Sedikit unsur terdapat di dalam gambar
yang cocok bagi anak-anak usia muda.
Demikian juga pola gambarnya harus sederhana dan gagasannya
tidak kompleks. Jadi banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam “membaca” gambar
itu, misalnya: kecerdasan, lingkungan, pengalaman sebelumnya, dan
daya imajinasi anak.
Kedua, gambar-gambar itu harus memenuhi persyaratan artistic
yang bermutu. Apakah makna kualitas artistik dilihat menurut ukuran seorang
seniman, yaitu harus bernilai propesional, perspektif, keseimbangan, dan
keterpaduan ? Tentu saja tidak sejauh itu persyaratan yang diminta, misalnya
gambar yang baik itu cukup melukiskan daerah pemukiman kumuh, jorok, kerumunan
kehidupan yang papa dengan lingkungan tidak sehat.
Lain daripada itu, gambar-gambar yang memenuhi persyaratan
mutu seni hendaknya juga memenuhi faktor-faktor:
a. Komposisi yang
baik, merupakan ciri fundamental efektivitas gambar yang baik atau
pengorganisasian ke seluruh gambar yang baik, artinya gambar itu mempunyai
pusat perhatian yang jelas sehingga memberikan keseimbangan kepada gambar
secara keseluruhan, kedudukan dan arah garis-garis, pemakaian cahaya, bayangan
serta pewarnaan. Jadi pusat perhatian dari suatu gambar adalah gagasan, misi,
pesan yang ingin dikomunikasikan bukan bersifat fisik, keefektifan suatu gambar
ditentukan oleh sejauh mana baiknya gagasan dikomunikasikan melalui
gambar-gambar itu.
b. Pewarnaan yang
efektif, berarti pemakaian warna-warna secara harmonis merupakan ciri kedua
dari kualitas artistik suatu gambar. Gambar berwarna harus dipilih betul
menurut kenyataan dan alamiah, misalnya merah, biru, hijau, dan violet.
Warna-warna campuran hanya dipergunakan bila ingin
menonjolkan makna tertentu terhadap gagasan yang ditampilkan ke depan. Para
siswa usia muda kurang memperhatikan warna-warna yang natural, alamiah, atau
sebenarnya.
Hal ini patut diketahui benar oleh seorang guru.
Misalnya mereka member warna merah pada kereta api, pohon-pohon ungu,
bergaantung pada spontanitas ekspresinya. Fungsi utama pewarnaan pada gambar
adalah kesan realismenya dan memikat perhatian.
c. Tekhnik,
merupakan ciri yang ketiga dari gambar yang baik untuk tujuan pengajaran,
tekhnik pemotretan yang unggul bernilai lebih dari komposisi dan pewarnaan.
Ketiga, gambar fotografi untuk tujuan pengajaran harus cukup
besar dan jelas. Gambar yang tajam dan kontras mempunyai kelebihan, karena
ketepatan dan rinciannya menggambarkan kenyataan secara lebih baik.
Yang tidak kurang pentingnya adalah besarnya gambar,
sehingga tampak jelas ke seluruh siswa. Bilamana ukuran gambar terlalu kecil
maka akan sulit diamati, pemahaman dan daya tarik terhadap gambar merosot, dan
perhatian siswa kepada gambar pun hilang.
Keempat, validitas gambar, yaitu apakah gambar itu benar
atau tidak ? Gambar-gambar fotografi yang melukiskan suasana dramatis atau
mencekam, adengan yang ideal, lebih pantas dipajang daripada untuk tujuan
pengajaran.
Gambar-gambar yang representatif dari bidang studi tertentu
yang menampilkan pesan yang benar menurut ilmu, merupakan gambar-gambar yang
tepat untuk maksud pengajaran yang shahih, misalnya, para petani di negeri
Belanda bersepatu kayu, pertanian negara berkembang yang mempergunakan kerbau
dan bajak di sawah-sawah, jalan-jalan layang di kota-kota besar, semua itu
ditampilkan sebagaimana adanya tidak perlu didramatisasi.
Kelima memikat perhatian anak-anak. Memikat perhatian
kepada anak-anak cenderung kepada hal-hal yang diamatinya, yaitu terhadap
benda-benda yang akrab dengan kehidupan mereka, misalnya binatang-binatang,
anak-anak, kereta api, perahu, kapal terbang, dan sebagainya.
Jadi gambar-gambar yang nyata dan hidup itulah yang
mempunyai pusat minat yang baik, dan hal-hal yang sangat akrab dengan kehidupan
para siswa merupakan gambar yang memikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar